Kementerian
Perhubungan pada awak Februari yang lalu menyerahkan 3 buah kapal untuk masyarakat
Papua. KM Sabuk Nusantara 29 diserahkan untuk provinsi Papua, sedangkan KM Sabuk
Nunsatara 32 dan kapal penyeberangan KM Napan Wainami seserah untuk melayani
provinsi Papua Barat.
Kepedulian
pemerintah pusat terhadap daerah-daerah yang ada di wilayah timur Indonesia
yang masih mengalami kesulitan sarana transportasi air, yang mana kapal adalah
sarana yang handal dan murah untuk menjangkau daerah-daerah terpencil. Menteri
Perhubungan EE Mangindaan sendiri yang menyerahkan secara langsung 3 buah kapal
serta meresmikan pengoperasiannya. “Dalam hal ini Pemerintah berharap dengan
adanya kapal-kapal perintis yang lebih modern ini, memberikan kenyamanan bagi
para penumpang dalam perjalanan yang ditempuh dengan waktu berhari-hari. Dan
masyarakat sebagai pengguna harus merawatnya dengan baik,’’ kata Menteri
Perhubungan saat menyerahkan kapal perintis ini kepada Gubernur Papua Barat
maupun kepada Gubernur Papua.
Rute
pelayaran KM Sabuk Nusantara 29 nantinya akan beroperasi di R-49, yaitu
Jayapura-Sarmi-Kurudu-Puiwai-Waren-Serui-Ansus-Wooi-Poom-Biak-Saribi dan
Manokwari pp.
KM Sabuk
Nusantara 29 di produksi oleh perusahaan
galangan kapal PT Mariana Bahagia di Palembang, dengan panjang seluruh kapal
51,80 meter dan lebar 10 meter dilengkapi dengan daya mesin 2 x 640 HP (horse
power) sehingga bisa melaju dengan kecepatan 12 knot. Kapal dengan kapasitas
penumpang 400 orang ini di operasikan oleh PT Martapura Bahari, yang beralamat
di Jl Demak 340 Surabaya
Begitu masuk
ke dalam kapal, tampak terlihat berjejer rapi kursi-kursi kelas II di geladak
utama yang dilengkapi dengan 78 kursi yang terbuat dari fiber. Di kursi itu
penumpang akan bisa duduk dengan nyaman, karena di sekelilingnya terpasang 2
buah alat pendingin ruangan (AC) 1 ½ PK. Di sebelah kanan juga terdapat toilet
yang bersih dan di lengkapi dengan bak penampung air untuk mandi. Juga tersedia
2 buah lemari dengan peralatan keselamatan penumpang. Bagi penumpang yang
mengalami sakit selama perjalanan juga tidak perlu khawatir. Berbeda dengan
kapal perintis milik swasta, kapal perintis KM Sabuk Nusantara 29 tersebut
ruangan poliklinik ber AC untuk dua orang, yang tentunya dilengkapi dengan
obat-obatan dan P3K dan obat-obatan. Juga tersedia mushalla dan tempat
berwudhu.
Di geladag
kemudi terdapat satu kamar khusus untuk Nahkoda, kamar perwira dan crew yang
dilengkapi AC dan televisi. Di lantai yang sama terdapat ruang makan nahkoda
dan ABK yag dilengkapi dengan meja dan kursi makan, lemari es, dan televisi
yang dilengkapi DVD player. Tentu saja ruangan tersebut ber AC. Dapur dan ruang
laoundry juga tersedia di kapal ini.
Peralatan
telekomunikasinya juga cukup canggih. Baik kompas maupun antena VHF, SSB radio
equipment, radar serta GPS navigator.
Untuk komunikasi internal tersedia handy talky. Di beberapa sudut terpasang
CCTV.
Fasilitas
kapal penyebrangan KMP Napan Wainami yang diserahkan oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat tidak kalah canggihnya dalam peralatan komunikasi dan nyaman
dalam fasilitas yang tersedia. Bedanya kapal ini berjenis Ro-Ro yang juga bisa
mengangkut kendaraan selain penumpang. Capt. Tedy Suhari, nahkoda KMP Napan
Wainami dengan bobot 500 GT menjelaskan kapal ini mampu membawa 12 truk, 7 unit
sedan dan belasan sepeda motor yang di letakkan di bagian depan atau belakang
kendaraan mampu melaju dengan kecepatan 11 knot, dan secara teknis mampu melakukan
penyebrangan lintas Nabire-Wasior-Nabire dengan aman, nyaman dan lancar.