Senin, 15 April 2013

KAPAL PERINTIS UNTUK LAYANI MASYARAKAT PAPUA


Kementerian Perhubungan pada awak Februari yang lalu menyerahkan 3 buah kapal untuk masyarakat Papua. KM Sabuk Nusantara 29 diserahkan untuk provinsi Papua, sedangkan KM Sabuk Nunsatara 32 dan kapal penyeberangan KM Napan Wainami seserah untuk melayani provinsi Papua Barat.


Kepedulian pemerintah pusat terhadap daerah-daerah yang ada di wilayah timur Indonesia yang masih mengalami kesulitan sarana transportasi air, yang mana kapal adalah sarana yang handal dan murah untuk menjangkau daerah-daerah terpencil. Menteri Perhubungan EE Mangindaan sendiri yang menyerahkan secara langsung 3 buah kapal serta meresmikan pengoperasiannya. “Dalam hal ini Pemerintah berharap dengan adanya kapal-kapal perintis yang lebih modern ini, memberikan kenyamanan bagi para penumpang dalam perjalanan yang ditempuh dengan waktu berhari-hari. Dan masyarakat sebagai pengguna harus merawatnya dengan baik,’’ kata Menteri Perhubungan saat menyerahkan kapal perintis ini kepada Gubernur Papua Barat maupun kepada Gubernur Papua.

Rute pelayaran KM Sabuk Nusantara 29 nantinya akan beroperasi di R-49, yaitu Jayapura-Sarmi-Kurudu-Puiwai-Waren-Serui-Ansus-Wooi-Poom-Biak-Saribi dan Manokwari pp.
KM Sabuk Nusantara 29  di produksi oleh perusahaan galangan kapal PT Mariana Bahagia di Palembang, dengan panjang seluruh kapal 51,80 meter dan lebar 10 meter dilengkapi dengan daya mesin 2 x 640 HP (horse power) sehingga bisa melaju dengan kecepatan 12 knot. Kapal dengan kapasitas penumpang 400 orang ini di operasikan oleh PT Martapura Bahari, yang beralamat di Jl Demak 340 Surabaya
Begitu masuk ke dalam kapal, tampak terlihat berjejer rapi kursi-kursi kelas II di geladak utama yang dilengkapi dengan 78 kursi yang terbuat dari fiber. Di kursi itu penumpang akan bisa duduk dengan nyaman, karena di sekelilingnya terpasang 2 buah alat pendingin ruangan (AC) 1 ½ PK. Di sebelah kanan juga terdapat toilet yang bersih dan di lengkapi dengan bak penampung air untuk mandi. Juga tersedia 2 buah lemari dengan peralatan keselamatan penumpang. Bagi penumpang yang mengalami sakit selama perjalanan juga tidak perlu khawatir. Berbeda dengan kapal perintis milik swasta, kapal perintis KM Sabuk Nusantara 29 tersebut ruangan poliklinik ber AC untuk dua orang, yang tentunya dilengkapi dengan obat-obatan dan P3K dan obat-obatan. Juga tersedia mushalla dan tempat berwudhu.
Di geladag kemudi terdapat satu kamar khusus untuk Nahkoda, kamar perwira dan crew yang dilengkapi AC dan televisi. Di lantai yang sama terdapat ruang makan nahkoda dan ABK yag dilengkapi dengan meja dan kursi makan, lemari es, dan televisi yang dilengkapi DVD player. Tentu saja ruangan tersebut ber AC. Dapur dan ruang laoundry juga tersedia di kapal ini.
Peralatan telekomunikasinya juga cukup canggih. Baik kompas maupun antena VHF, SSB radio equipment, radar  serta GPS navigator. Untuk komunikasi internal tersedia handy talky. Di beberapa sudut terpasang CCTV.

Fasilitas kapal penyebrangan KMP Napan Wainami yang diserahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat tidak kalah canggihnya dalam peralatan komunikasi dan nyaman dalam fasilitas yang tersedia. Bedanya kapal ini berjenis Ro-Ro yang juga bisa mengangkut kendaraan selain penumpang. Capt. Tedy Suhari, nahkoda KMP Napan Wainami dengan bobot 500 GT menjelaskan kapal ini mampu membawa 12 truk, 7 unit sedan dan belasan sepeda motor yang di letakkan di bagian depan atau belakang kendaraan mampu melaju dengan kecepatan 11 knot, dan secara teknis mampu melakukan penyebrangan lintas Nabire-Wasior-Nabire dengan aman, nyaman dan lancar.

Kapal yang di operatori oleh PT ASDP Indonesia Ferry ini dapat menampung sekitar 300 penumpang. Di ruangan penumpang tersedia 280 baju renang dewasa dan 20 baju renang anak-anak. Selain baju renang, alat keselamatan lain yang tersedia adalah 2 buah rescue boat dan 2 buah kapal tempel. Juga tersedia sebanyak 10 buah inflatable liferaft dengan kapasitas masing-masing untuk 25 orang.