Pengoperasian
KMP Napan Wainami dan KM Sabuk Nusantara 32 di Pelabuhan Manokwari menjadi
jembatan antar daerah di Papua Barat. Dan secara bertahap akan menambah kapal-kapal
perintis maupun kapal ro-ro khususnya di kawasan timur Indonesia.
“Penambahan
kapal harus segera dilakukan untuk mempercepat Round Trip dalam satu lintasan,”
kata Mangindaan di Manokwari saat peresmian (6/02/2012). KM Napan Wainami
merupakan kapal penyebrangan yang akan
melayani pelabuhan ManokwariWasior dan
berakhir di Nabire. Waktu tempuh Manokwari-Wasior sekitar 11-12 jam sedangkan
waktu tempuh Wasior-Nabire 13-14 jam dengan kecepatan rata-rata 11 knot/jam.
Kapal penyebrangan NabireManokwari merupakan bagian dari Sabuk Utara yang
berfungsi menghubungkan jalur utara wilayah Indonesia seperti lintas penyebrangan
dari Riau-Kepulauan Riau-Sintete (Kalbar)- Tarakan (Kaltim)- ToliToli
(Sulteng)-Amurang-Bitung (Sulut)-Ternate (Malut)-PataniSorong-Manokwari (Papua
Barat), Biak-Nabire (Papua)-Sawai (Papua)-Jayapura.
Sedangkan KM
Sabuk Nusantara 32 akan melayani trayek Perintis R-64 dengan rute Pelabuhan
MegaSausapor-Werur-Hopmare-KwoorSaubeba-Warmandi-Wau-WaibemImbuan-Sauporem-PP:
Sorong- Kabare- Pulau Ayau-Pulau Vani- Pulau
Ayau-Kabare-Sorong-WaisaiSavale-Pulau Kawe-Pulau WayangPulau Sayang-Pulau
Wayang-Pulau Kawe-Salvele- Sai Sai-Sorong.
Untuk
operasionalnya, tambah Mangindaan, pihaknya telah menyiapkan subsidi angkutan
perintis lintas Manokwari-Nabire pada tahun 2012 ini sebesar Rp. 2,368 miliar dengan
jumlah 48 trip/tahun. Lebih lanjut, Mangindaan sangat menyadari arti penting
kapal perintis bagi daerah-daerah terpencil. Keberadaan kapal perintis akan mampu
menciptakan konektivitas antara satu daerah dengan daerah lainnya. Terlebih
Kemhub menjabat Koordinator Wilayah VI Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Oleh karenanya apabila ada pemerintah daerah terpencil minta kapal tersebut
singgah, Mangindaan mempersilahkan Gubernur dan Bupati melakukan koordinasi. Ditambahkan
Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Leon Muhamad, pengoperasian
armada perintis di seluruh Indonesia saat ini mencakup 67 trayek yang dilayani oleh
32 unit kapal perintis milik pemerintah dan 35 kapal barang milik swasta yang
diberi dispensasi mengangkut penumpang dengan akomodasi penumpang secukupnya.